Nonton bola sembari merokok adalah kombinasi maut. Tubuhnya lelah.
Wahh kabar mengejutkan , yaudah kalo penasaran langsung simak aja :
VIVAnews -- Seorang pecinta bola asal China
tewas, diduga gara-gara begadang selama 11 malam, demi menonton siaran
langsung pertandingan sepakbola Eropa 2012.
Jiang Xiaoshan,
nama pria itu, adalah pendukung kesebelasan Inggris dan Prancis dalam
ajang pembuktian siapa kampiun bola di benua biru. Ia dinyatakan tewas
akibat kelelahan, Selasa 19 Juni 2012 pagi. Di usia relatif muda, 26
tahun.
Akibat perbedaan waktu antara China dan Eropa, siaran
langsung pertandingan sepakbola Piala Eropa ditayangkan dini hari. Saat
itulah, Jiang Xiaoshan dilaporkan terjaga sepanjang malam, bersama
teman-temannya di depan televisi. Kemudian pergi kerja keesokan harinya.
Waktu untuk istirahat dan tidur minim.
Setelah menonton pertandingan antara Irlandia melawan Italia,
Sina.com
memberitakan, ia pulang ke rumahnya di Changsa pada Selasa dini hari
pukul 05.00 waktu setempat. Setelah mandi, ia tidur, dan tak pernah
bangun lagi.
Kepergiannya menimbulkan duka mendalam bagi
keluarganya. Sebab ia adalah putra tunggal. "Ia biasanya sangat sehat,
bagaimana ia pergi tiba-tiba," kata ayahnya, seperti dimuat
Daily Mail.
Mendengar
kabar kematiannya, teman-temannya mengaku syok. Sebab, hidup Jiang
Xiaoshan relatif sehat. Saat masih kuliah beberapa tahun lalu, ia bahkan
masuk tim sepakbola.
Sementara, seorang sumber di rumah sakit
mengatakan, efek alkohol, tembakau, bercampur dengan kelelahan kronis
diduga menjadi penyebab kematiannya. Kombinasi maut itu telah melemahkan
kekebalan tubuhnya.
Ini bukan kali pertamanya fans bola asal
China ambruk demi menyaksikan tim kesayangannya. Selama Piala Dunia di
Jerman tahun 2006 dan Afrika Selatan 2010, sejumlah orang dilaporkan
harus dibawa ke rumah sakit gara-gara penyakit yang dipicu kelelahan
akibat begadang.
Seorang pecinta bola bahkan dilaporkan tewas di bar saat nonton
bareng pertandingan di ajang Piala Dunia 2006. Babak ke dua belum lagi
usai, pupil Wang tiba-tiba membesar, nafasnya berhenti.
Efek game juga mematikanHampir
mirip, kurang tidur akibat keasyikan bermain game online juga bisa
memicu maut. Ini menjadi masalah besar di Korea Selatan.
Awal
tahun ini, para pecandu game di negeri gingseng itu diberitahu, bahwa
waktu maksimal mereka melakukan hobinya hanya empat jam perhari.
Pemerintah bahkan berniat memperkenalkan sistem "pendingin" untuk
mengatur kapan siswa bisa bermain game dan komputer dalam rentang waktu
24 jam.
Tujuannya, membasmi
bullying atau kebiasaan
mengganggu orang yang lemah secara terus-menerus, juga menekan angka
bunuh diri, yang berkaitan dengan internet atau kecanduan video game.
Dengan
aturan baru, game akan mati secara otomatis setelah dua jam. Akan ada
10 menit waktu jeda atau istirahat, dan bisa kembali
log in untuk waktu maksimal selama dua jam. Total hanya empat jam dalam sehari semalam.
Ini bukti bermain game bisa mematikan: pada bulan Februari, di
Taiwan, seorang gamer muda tergeletak tewas di sebuah kafe internet.
Butuh sembilan jam sebelum orang menyadari ia tak lagi bernyawa.
Chen Rong-yu (23), gamer itu diduga menderita serangan jantung setelah bermain
League of Legends selama 23 jam
non-stop. Ia tewas dengan kondisi tangan terentang di depan keyboard, seolah-olah ia masih bermain game.
SUMBER :
VIVA NEWS