Chijoho news -
Serangan virus DNSChanger sempat menimbulkan kehebohan akan adanya
"kiamat" di dunia maya. Efek jenis malware yang dibuat penjahat Eropa
Timur ini berpotensi menimbulkan kisruh internet internasional. Insiden
matinya koneksi internet sebagian besar pengguna komputer dunia diyakini
terjadi pada 9 Juli 2012.
Internet diyakini sebagai bagian
penting dalam mengatasi masalah dalam kehidupan manusia. Untuk itu,
internet harus sehat dan kuat. Ketahanan internet ini dirasa penting
menjadi pembahasan dalam Musyawarah Nasional Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII) Ke-7 di Bali akhir pekan lalu.
APJII
menilai setiap saat ancaman terhadap internet dapat terjadi. Ancaman
bisa beragam berupa malware, virus, sampai penyalahgunaan untuk penipuan
serta konten.
“APJII akan terus melakukan penelitian terhadap
masalah-masalah internet ke depan, sebagai bagian dari peran serta
membantu mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat,” kata Sekjen
APJII Sapto Anggoro dalam keterangan tertulis untuk pers.
“Kasus
DNS Charger malware penting untuk dikaji dan itu menjadi perhatian
APJII dalam konteks ketahanan internet Indonesia,” imbuh Sapto.
Munas
APJII melibatkan pakar-pakar pertahanan. Gubernur Lemhannas, Prof Dr
Budi Seosilo Soepandji DEA dan Deputi Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme, Brigjen (Pol) Dr Petrus Golose turut hadir untuk berbicara
mengenai internet.
Munas ini juga memilih ketua umum APJII. Sammy A. Pangerapan terpilih sebagai Ketua Umum dan Sapto Anggoro selaku Sekjen.
Untuk
meningkatkan ketahanan internet Indonesia, kepengurusan APJII yang baru
akan meningkatkan peran bagian Riset dan Pengembangan. Mereka juga akan
mendukung dana pada bidang ini.
Description:
Chijoho | Hacker Community
Rating:
4.5