Klasemen sementara Grup B
Tim
|
Main
|
Menang
|
Kalah
|
Seri
|
Gol
|
Nilai
|
Indonesia
|
2
|
1
|
0
|
1
|
3-2
|
4
|
Singapura
|
2
|
1
|
1
|
0
|
3-1
|
3
|
Malaysia
|
2
|
1
|
1
|
0
|
4-4
|
3
|
Laos
|
2
|
0
|
1
|
1
|
3-6
|
1
|
JAKARTA-- Kalah menang di sepakbola bukan ditentukan oleh di mana
kita bermain. Bermain di kampung sendiri, salah satu pendorong tim tuan
rumah berpotensi memenangkan pertandingan. Indonesia melawan Malaysia di
babak penyisihan Grup B Piala AFF 2012 petang ini di Stadion Bukit
Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.
Pada 2004, dengan sistem semifinal
home and away, Indonesia
membuktikan. Di pertemuan pertama, bermain di kandang sendiri Stadion
Gelora Bung Karo, kita dipermalukan 1-2 oleh Malaysia. Namun, di
pertemuan kedua di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, giliran kita
mempermalukan Pasukan Harimau dengan telak, 4-1. Kita lolos ke final.
Lalu, mampukah pasukan Nil Maizar kembali membuktikan kisah sukses
2004? Mampukah Bambang Pamungkas cs membungkam mulut para suporter tuan
rumah itu? Dari tujuh pertemuan terdahulu, Indonesia masih unggul dari
Malaysia. Indonesia meraup empat kemenangan dan tiga kekalahan.
Pilihan Indonesia hanya satu: Menang. Bermain untuk berharap seri dan
lolos ke semifinal terlalu riskan. Tuntutan untuk bermain seri
mengakibatkan tim akan lebih bermain
save, bertahan dan mencuri gol dari
counter attack alias serangan balik. Bagaimana jika strategi ini sudah terbaca Datuk K Rajagopal, pelatih Malaysia?
Hasil menang 4-1 dari Laos bukan berarti Malaysia lebih baik dari
Indonesia yang nyaris dipermalukan Laos sebelum akhirnya hanya mampu
bermain imbang 2-2. Jika itu dijadikan rujukan bahwa Malaysia lebih
baik, bagaimana bisa? Bukankah Malaysia dikalahkah Singapura 0-3 dan
Singapura berhasil dikalahkan Indonesia 0-1?
Kekalahan Malaysia dari Singapura dengan telak 0-3 menegaskan, di
Stadion Bukit Jalil sekalipun, Malaysia bisa dikategorikan sebagai tim
‘kacangan’ di Piala AFF 2012. Tapi, partai melawan Indonesia, memiliki
peran penting, bagi Malaysia dan Indonesia. Lolos ke semifinal.
Di Stadion Bukit Jalil petang ini, Indonesia bakal dapat dukungan
15.000 penonton [sesuai jatah tiket panitia], yang jumlahnya sudah jauh
lebih banyak dari kapasitas penonton di Stadion Lebak Bulus Jakarta.
Jika mereka mengenakan kaos merah dan terus mengumandangkan yel-yel yang
membakar motivasi pemain, rasanya, Pasukan Garuda bisa tampil lebih
baik dari dua penampilan sebelumnya.
Pada 2 tahun lalu, dari tiga pertemuan di Piala AFF, Indonesia mampu
mengatasi Malaysia dengan kemenangan 5-1 dan 2-1 di Jakarta dan kalah
0-3 dari Malaysia di Bukit Jalil. Hasil itu, jelas, bagi tim Indonesia
mempunyai arti penting. Malaysia bukan tim yang tidak bisa dikalahkan.
Level sepakbola Malaysia, ah…biasa-biasa aja tuh. Mungkin, begitu
sebaliknya bagi orang Malaysia melihat tim Indonesia.
Ada yang mengatakan: Striker tunggal. Maksudnya, tempatkan Bambang
Pamungkas/Samsul Arif sebagai striker tunggal. Menarik Irfan Bachdim di
posisi gelandang bersama Oktovianus Maniani, Andik/Elie Eboy , Taufik,
dan Tonny Cusell/Vendry.
Mereka akan membuat sektor tengah menajdi sesak sekaligus membuat dua
sayap Malaysia Kunlanlan di kiri dan Zack di kanan menjadi tidak
terlalu berani naik membantu serangan. Padahal, dua pemain sayap inilah
yang menjadi kunci serangan Malaysia. Irfan pun bisa leluasa memainkan
perannya sekaligus merusak konsentrasi bek Malaysia—Jasuli, Aidil,
Fadhil dan Azmi.
Terlepas, strategi dan materi pemain yang mana akan dipakai Nil,
kita harus sadar, hasil pertarungan Malaysia-Indonesia akan membangun
rasa kebangsaan kedua negara. Di antara mereka akan muncul rasa superior
dibandingkan dengan satunya.
Atau, jangan-jangan, Malaysia dan Indonesia lolos ke semifinal?
Lantaran Laos menang 1-0 dari Singapura dan Indonesia melawan Malaysia
bermain seri 0-0? Kalau yang terakhir itu terjadi, bukan tidak mungkin,
Indonesia-Malaysia bakal kembali berseteru seperti 2 tahun lalu, di
final. (msb)
Rekor pertemuan Indonesia lawan Malaysia di Piala AFF
Tahun
|
Babak
|
Tim
|
Hasil
|
1996
|
Semifinal
|
Malaysia-Indonesia
|
3-1
|
2002
|
Semifinal
|
Indonesia-Malaysia
|
1-0
|
2004 (leg I)
|
Semifinal
|
Indonesia-Malaysia
|
1-2
|
2004 (Leg II)
|
Semifinal
|
Malaysia-Indonesia
|
1-4
|
2010
|
Penyisihan Grup
|
Indonesia-Malaysia
|
5-1
|
2010
|
Final (Leg I)
|
Malaysia-Indonesia
|
3-0
|
2010
|
Final (Leg II)
|
Indonesia-Malaysia
|
2-1
|